Servings |
5buah |
Cook Time |
90menit |
|
|
Tambahkan sepertiga bagian tepung terigu protein rendah ke dalam campuran mentega. Aduk dengan spatula, asal tercampur. Tambahkan lagi sepertiga bagian tepung terigu protein rendah dan aduk kembali asal tercampur. Tambahkan sisa tepung, lalu aduk rata. Hati-hati, jangan terlalu lama mengaduk adonan. |
Selanjutnya, mari kita buat adonan rotinya. Tambahkan gula, susu bubuk tanpa lemak dan ragi instan ke tepung terigu protein tinggi lalu aduk rata. Campurkan telur yang sudah dikocok dengan air hangat. Tuangkan campuran telur ke dalam campuran tepung dan aduk dengan spatula sampai benar-benar tercampur. |
Adonan roti kini telah mengembang kira-kira 50% dari volume awalnya. Singkirkan plastik pembungkus. Lumuri ujung jari dengan tepung terigu protein tinggi, lalu buat lubang di adonan. Jika lubang cepat menghilang, adonan roti perlu fermentasi kembali. Timbang adonan untuk mendapatkan berat keseluruhan. |
Taburkan tepung terigu protein tinggi di talenan kayu / pastry board dan letakkan adonan roti di atasnya. Pipihkan adonan dan buang gas di dalamnya. Bentuk adonan menjadi bentuk batang yang panjang. Bagi adonan yang sudah ditimbang sebelumnya menjadi 5 bagian sama besar. Pastikan berat adonan sama dan seragam. |
Kalau johakuto atau gula bubuk tidak tersedia, haluskan gula pasir dengan blender atau food processor. Jika kamu tidak memiliki kedua alat di atas, kamu juga bisa menggunakan gula pasir biasa tapi campurkan adonan sampai halus dan gula benar-benar tercampur. Kami menggunakan gula johakuto untuk resep ini. Johakuto adalah gula yang paling sering digunakan di Jepang dan gula ini memiliki tekstur yang agak lembab.
Saat membuat adonan kue kering, bersihkan pengocok kue dari mentega yang menempel sampai benar-benar bersih lalu masukkan mentega ke dalam mangkuk. Proses ini harus dilakukan agar pengukuran bahan tetap akurat.
Diamkan telur dan mentega hingga mencapai suhu ruang (kira-kira 20°C/68°F). Saat kamu menyentuh mentega dengan jarimu, mentega sudah cukup lembut bila ada bekas / lekuk yang tertinggal.
Waktu fermentasi tergantung suhu lingkungan, jadi kamu harus berhati-hati agar adonan mengembang terlalu tinggi / over proofing. Kamu juga bisa membuat adonan mengembang di kotak styrofoam yang diisi dengan air hangat. Bila kamu melakukan hal itu, tutupi mangkuk dengan kantong plastik agar uap air tidak membasahi adonan.